GERBANGMASSA-Pada tanggal 10-11 September 2024 berlokasi di Kun Gerit, Gemolong, Sragen Perserikatan BUMDesa Indonesia (PBI) GERBANGMASSA bersama dengan Solidaridad menggelar kegiatan Sosialisasi  Pembentukan Koperasi dan Pelatihan Tata Kelola Manajemen Koperasi secara hybrid (daring dan luring) untuk mendiskusikan rencana pembentukan koperasi bagi UKM Batik dan Tekstil Kecamatan Plupuh Kab Sragen. 

Kegiatan tersebut merupakan hasil dari pendampingan UKM Batik dan Tekstil yang dilaksanakan di 5 Desa pada Kecamatan Plupuh pada tahun 2023 kerja sama Solidaridad dan PBI GERBANGMASSA, dimana ditemukan permasalahan mendasar yaitu membentuk suatu lembaga hukum guna melakukan kegiatan usaha sebagaimana unit usaha ekonomi lainnya yaitu koperasi, diharapkan usaha masyarakat akan lebih mudah karena koperasi merupakan sebuah wadah gotong-royong dan kebersamaan dalam meningkatkan kesejahteraan para anggotanya dan kemakmuran masyarakat.

Sigit Wahyudi selaku ketua panitia menyampaikan bahwa semula yang akan diundang UKM dari 5 Desa hasil dari assement yaitu Desa Jabung, Sidokerto, Pungsari, Jembangan, Gedongan, maka dari hasil saran dan masukan dari Pemerintah Kecamatan Plupuh ada satu desa selain usaha Batik juga  memiliki potensi besar utk wisata dan budaya selain itu juga merupakan desa binaan UNESCO yaitu desa manyarejo, sehingga kegiatan tersebut diikuti oleh 6 Desa di Kecamatan Plupuh. 

Acara diawali dengan doa bersama dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya 3 Stanza, yang menambah suasana khidmat dalam pertemuan tersebut. 

Pertemuan ini berlangsung dalam suasana santai dan penuh canda tawa, menciptakan keharmonisan di antara peserta. 

Dalam sambutan secara virtual perwakilan dari Solidaridad - Yeni Fitrianti menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan  dari kegiatan tahun kemarin, dimana solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada perlu dibentuk suatu badan usaha bagi pengrajin batik dan Tekstil di Kecamatan Plupuh. Salah satu badan usaha yang tepat adalah Koperasi. Dimana koperasi mempunyai potensi menjadi penggerak utama dalam usaha ekonomi kreatif di desa dimasa yang akan datang dan dapat memberikan manfaat nyata bagi anggotanya dan masyarakat luas.

Salah satu kendala yang dihadapi oleh Kecamatan Plupuh dalam membentuk koperasi dengan menggabungkan masyarakat 6 Desa adalah berhubungan dengan Perencanaan Anggaran tahun berjalan demikian yang diungkapkan Dwi Basuki selaku Sekretaris Kecamatan Plupuh dalam membuka Acara Sosialisas dan Pembentukan Koperasi UKM Batik dan Tekstil. 

Dengan hadirnya PBI Gerbangmassa dan YSNI merupakan momentun emas yang sudah lama diimpikan dalam membentuk koperasi bersama, sehingga jangan disia-siakan kesempatan berharga ini ungkap Dwi. 

Ia mengharapkan partisipasi aktif dari seluruh pihak terkait, baik pemerintah Kecamatan plupuh, Pemerintah Desa, UKM Batik dan Tekstil, maupun masyarakat. Dengan upaya bersama ini, diharapkan koperasi yang dibentuk dapat menjadi lembaga yang sehat, berdaya saing, dan mampu berkontribusi nyata dalam mengembangkan ekonomi lokal serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Turut hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut antara lain 70 peserta dari perwakilan desa, Kepala desa peserta sosialisasi, Dinas Koperasi Kab Sragen dan LPPM UNS. 

Sementara Diah dari Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sragen selaku pembicara dalam acara Sosialisasi dan Pembentukan Koperasi UKM Batik dan Tekstil mengatakan bahwa koperasi adalah organisasi berasaskan tolong menolong yang mengelola ‘urusniaga’ secara berkelompok. Tujuannya meningkatkan urusan ekonomi, berbeda dengan asas gotong royong yang bertujuan membangun kebutuhan sosial.

Selain itu Koperasi akan dapat berperan sangat penting untuk mengembangkan banyak sektor bisnis di daerah, misalnya di sektor ekonomi kreatif, pertanian, perkebunan, hingga peternakan, sehingga apabila dikelola dengan baik akan berperan lebih besar dalam perekonomian nasional. Untuk itu, perbaikan ekosistem koperasi dan tata kelola yang baik menjadi sebuah urgensi, sehingga koperasi mampu berperan lebih besar lagi dalam sistem perekonomian nasional.

Pengembangan koperasi pun memiliki tantangan sendiri, sehingga perlu dilakukan upaya penguatan peran koperasi. Terkait dengan pengelolaan manajemen kelembagaan, peningkatan kapasitas SDM koperasi, penggunaan teknologi dan sistem informasi baik dalam manajemen koperasi maupun dalam menjalankan usahanya, perlu dilakukan pembinaan dan pendampingan serta kemitraan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi adalah melalui modernisasi koperasi ungkapnya. 

Dalam kesempatan yang sama pemateri selanjutnya dari LPPM UNS - Dyah Ayu Suryaningrum mengemukakan, Koperasi Multi Pihak (KMP) memang bukan hal baru. Di luar negeri, KMP sudah diadopsi dan sukses mewarnai arsitektur perkoperasian dunia dan kian diperhitungkan. Di Indonesia, sejak level gagasan, KMP diakselerasi oleh entitas inovator koperasi progresif yang didominasi oleh anak-anak muda, salah satunya adalah Indonesian Consortium for Cooperatives Innovation (ICCI).

Melalui KMP, koperasi bisa dibawa masuk ke ekosistem yang lebih terbuka, serta sistem ekonomi digital yang dapat meminimalisir potensi fraud. Idealita KMP dalam tata kelola koperasi modern. “Dua atau lebih pihak lintas sektor bisa melakukan pengelolaan bersama dalam satu koperasi. Sektor produksi, konsumen, pekerja, hingga publik luas,” dan kami dari LPPM UNS siap mendampingi terbentuk KMP di Kecamatan Plupuh terang Dyah.  

Salah satu topik utama dalam pertemuan ini adalah penyusunan draf struktur pengurus dan anggota koperasi. Para peserta dengan antusias memberikan masukan terkait pembagian tugas dan tanggung jawab dalam koperasi tersebut. Visi koperasi yang inklusif dan berkelanjutan menjadi salah satu poin penting yang disepakati bersama.

Agenda lanjutan dari pertemuan ini adalah pembahasan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART) koperasi. AD ART ini akan menjadi landasan hukum dan operasional koperasi, dan setelah disepakati, akan diajukan ke dinas terkait untuk mendapatkan pengesahan sebagai badan hukum resmi koperasi.

Pertemuan ini menandai langkah awal yang penting dalam pembentukan KMP PLUPUH AMPUH diprakarsai oleh Solidaridad dan PBI GERBANGMASSA untuk bergerak bertumbuh bersama dalam bingkai perjuangan ekonomi. Diharapkan, koperasi ini akan menjadi wadah bagi para anggota untuk mengembangkan potensi ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan bersama. Pertemuan selanjutnya direncanakan akan diadakan untuk menyempurnakan AD ART dan melanjutkan proses legalisasi KMP ini.